Jakarta, Kebanyakan bayi akan melakukan pemeriksaan medis pertama dalam beberapa minggu pertama setelah lahir. Bayi yang dilahirkan dalam keadaan sehat sekali pun, perlu melakukan pemeriksaan rutin selama tahun pertama karena penting untuk memantau kesehatannya.
Dengan begitu apabila terjadi suatu perkembangan yang mengarah pada kondisi yang abnormal dapat segera ditangani atau dilakukan pencegahan. Diagnosa dini selalu penting untuk semua penyakit, dan pemeriksaan medis rutin pada bayi sangatlah penting.
Beberapa pemeriksaan medis yang secara rutin harus dilakukan pada bayi seperti dikutip dari MSNHealth, Selasa (22/11/2011) antara lain:
1. Pengukuran
Pemeriksaan medis pada bayi biasanya dimulai dengan pengukuran panjang bayi, berat badan, dan lingkar kepala. Semua pengukuran tersebut dapat untuk memantau tumbuh kembang bayi. Sehingga hasil pengukuran trsebut dapat dicatat dalam grafik perkembangan bayi.
Dokter akan menggunakan pengukuran tersebut untuk memantau pertumbuhan bayi sesuai target dari satu kunjungan ke kunjungan berikutnya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi grafik pertumbuhan.
Bayi yang lahir beberapa minggu lebih awal kemungkinan akan lebih kecil daripada bayi yang lahir dengan usia kehamilan penuh.
2. Pemeriksaan medis dari kepala hingga kaki
Pemeriksaan fisik secara menyeluruh dapat membantu dokter mendeteksi jika ada masalah kesehatan yang dialami bayi. Berikut adalah dasar-dasar pemeriksaan tersebut, antara lain:
a. Kepala
Dokter akan memeriksa ukuran dan kekerasan fontanel. Jarak antara tulang tengkorak memberikan banyak ruang otak bayi untuk tumbuh. Fontanel aman untuk disentuh dan biasanya hilang dalam waktu 12-18 bulan, ketika tulang tengkorak menyatu.
Untuk membantu kepala bayi mendapatkan bentuk yang baik, dokter mungkin menyarankan berbagai posisi kepala untuk bayi pada saat tidur.
b. Telinga
Dokter akan memeriksa cairan atau infeksi pada telinga bayi dengan alat yang disebut suatu otoscope. Dokter mungkin memeriksa bentuk telinga bayi juga.
c. Mata
Dokter akan mencari saluran air mata yang tersumbat. Dokter dapat memeriksa bagian dalam mata bayi dengan alat yang disebut ophthalmoscope. Dokter akan mencari kondisi tidak normal pada mata bayi, seperti strabismus. Pada akhir bulan pertama, kebanyakan bayi bisa fokus pada objek sekitar 8-12 inchi.
d. Mulut
Dokter mungkin memeriksa refleks mengisap bayi dengan menempatkan ujung jari atau dot di mulut bayi. Juga dilakukan pemeriksaan pada rongga mulut bayi untuk melihat apakah ada tanda-tanda sariawan atau infeksi jamur.
e. Kulit
Dokter akan memeriksa berbagai kondisi kulit, termasuk tanda lahir, ruam, dan sakit kuning, yaitu perubahan warna kekuningan pada kulit dan mata.
Ikterus ringan yang berkembang segera setelah lahir sering hilang sendiri dalam waktu 1 atau 2 minggu, tetapi kasus yang lebih parah mungkin memerlukan terapi cahaya atau perawatan lainnya. Dokter juga akan memastikan daerah sekitar pusar bayi.
f. Jantung dan paru-paru
Dokter akan memeriksa jantung bayi dan paru-paru dengan stetoskop untuk mendeteksi irama, suara jantung yang abnormal, atau kesulitan bernapas. Murmur jantung yang umum pada bayi biasanya jarang diperhatikan.
g. Perut
Dokter dengan lembut akan menekan perut bayi. Dengan cara tersebut dokter dapat mendeteksi organ yang membesar, misalnya hernia umbilikalis.
h. Pinggul dan kaki
Dokter akan menggerakkan kaki bayi untuk memeriksa ligamen dan sendi pinggul, serta otot bayi.
i. Genitalia
Dokter akan memeriksa alat kelamin bayi untuk melihat apakah ada nyeri, benjolan, atau tanda-tanda infeksi lain.
(ir/ir)
Sumber: http://www.detikhealth.com/read/2011/11/22/165124/1773080/1300/beberapa-pemeriksaan-rutin-bayi
| M | T | W | T | F | S | S |
|---|---|---|---|---|---|---|
| « Mar | ||||||
| 1 | 2 | 3 | 4 | |||
| 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 |
| 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 |
| 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 |
| 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | |
